Kotler
tentang Pemasaran :
The future is not ahead of us. It has already
happened. Unfortunately it is unequally distributed among companies, industries
and nations
Pemasaran menyentuh kita semua, dalam kehidupan
sehari-hari. Kita bangun dan mendengar jam alarm radio Panasonic, yang
memainkan lagu Lionel Richie lalu disusul iklan komersial liburan ke Bahamas
oleh United Airlines. Kita memasuki kamar mandi lalu gosok gigi dengan tapal
gigi Colgate, berkumur dengan Scope, bercukur dengan Gilette, dan menggunakan
kosmetika lainnya yang dihasilkan pabrikan di seluruh dunia. Kita mengenakan
Jeans Levi’s dan sepatu Nike. Kita memasuki dapur lalu minum sari jeruk Minute
Maid dan menuangkan susu Borden ke dalam semangkok Kelog’s Rice Krispies.
Selanjutnya minum segelas kopi Maxwell house dengan dua sendok gula Domino,
sementara itu kita menguyah sepotong kue Sara Lee. Kita makan jeruk yang ditanam
di California, kopi yang diimport dari Brazilia, surat kabar yang merupakan
hasil bubur kayu Kanada, dan warta berita yang datang dari daerah lain sejauh
Australia.
Sistem
pemasaran telah memungkinkan semuanya ini, dengan usaha yang tidak begitu besar
di pihak kita. Pemasaran telah memberikan kita suatu standard hidup yang tidak
pernah terbayangkan oleh nenek moyang kita.
Pemasaran
telah menjadi faktor kunci suksesnya bisnis. Dan hal ini harus dipahami bukan
dalam pengertian lama mengenai penjualan – menjual – tetapi harus dalam
pengertian yang baru, yakni pemenuhan kebutuhan pelanggan – pemasaran.
Perusahaan-perusahaan masa kini makin banyak menghadapi persaingan ketat dan
canggih, dan yang akan keluar sebagai pemenang adalah mereka yang paling pandai
membaca keinginan pelanggan dan memberikan nilai tertinggi kepada pelanggan
sasaran mereka. Di pasar akan terlihat perbedaan antara pemasar
amatir dan pemasar profesional – dari keterampilan mereka di bidang pemasaran.
Pemasaran sering diartikan dengan penjualan. Pengertian pemasaran sebenarnya lebih luas dan kegiatan penjualan. Bahkan sebaliknya, penjualan adalah sebagian dari kegiatan pemasaran.
Tujuan kegiatan pemasaran bukanlah sederhana dan sepihak (untuk kepuasan konsumen saja). Tetapi tujuan sebenarnya adalah demi kepentingan perusahaan juga. Konsumen yang puas karena kebutuhannya terpenuhi akan merupakan pelanggan yang menguntungkan perusahaan. Dengan kata lain, tujuan perusahaan akan dicapai melalui pencapaian tujuan konsumen. Pemasaran juga bukan monopoli kegiatan bisnis yang mendasarkan keuntungan saja. Individual atau organisasi nonprofitpun perlu melakukan kegiatan pemasaran untuk pencapaian tujuannya.
Pemasaran
sering digambarkan sebagai “seni menjual produk”. Akan tetapi, orang heran
ketika mendengar bahwa bagian yang peling penting dari pemasaran adalah bukan
penjualan. Peter Drucker, seorang ahli teori manajemen mengatakan bahwa orang
dapat mengasumsikan bahwa akan selalu ada kebutuhan akan penjualan akan tetapi
tujuan pemasaran bukan untuk memperluas penjualan kemana-mana. Tujuan pemasaran
adalah untuk memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk atau jasa itu
cocok dengan pelanggan dan selanjutnya menjual dirinya sendiri. Idealnya,
pemasaran harus menghasilkan pelanggan yang siap membeli. Yang dibutuhkan
selanjutnya adalah menyediakan produk atau jasa itu.
Secara umum,
pengertian pemasaran adalah proses social yang
dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan
produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.
Pemasaran adalah:
“ Proses
sosial dan manajerial dimana seseorang atau kelompok memperoleh ada yang mereka
butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai .” (
Kotler , 1988 )
“Proses
sosial yang menyebabkan terjadinya aliran barang atu jasa dari produsen ke
konsumen hingga tercipta keseimbangan antara supply & demand dan
terpenuhnya kebutuhan – kebutuhan masyarakat.” (
Myers , 1986 ).
Dua
definisi diatas dibuat dari sisi / perspektif ekonomi. Sementara itu ada
beberapa definisi lain ditinjau dari perspektif yang berbeda.
Dari Perspektif Business :
The process
of adjusting the resources of the busisnes firm to meet the need of the
market ( Myers, 1986 emphasize : price, product / service ,
promotion , distribution / place ).
Dari perspektif konsumen :
The
whole business seen from the point of view of it’s final result , that is ,
from the costumers poin of view. ( Peter Drucker quoted
by Myers , 1982 )
Dari perspektif sosial :
A
function with in not-for- profit organization , A force for social change….to
conserve energy, to protect our natural
resaorces , helping to build & better society. (
Myers ,1986 ).
Dari perpektif manajerial
:
Pemasaran sering digambarkan sebagai the art of
selling a product (seni menjual produk). Akan tetapi bagian yang terpenting dari pemasaran
adalah bukan penjualan. Penjualan hanya merupakan puncak kecil gunung es
pemasaran. Peter Drucker mengatakan:
“Orang dapat mengasumsikan bahwa akan selalu ada kebutuhan akan
penjualan tetapi tujuan pemasaran bukan untuk memperluas penjualan hingga
kemana-mana. Tujuan pemasaran adalah untuk mengetahui dan memahami pelanggan
sedemikian rupa sehingga prodauk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan
selanjutnya menjual dirinya sendiri. Idealnya, pemasaran hendaknya menghasilkan
seorang pelanggan yang siap untuk membeli. semua yang dibituhkan selanjutnya
adalah menyediakan produk atau jasa itu”. Puncak dari keberhasilan usaha
pemasaran adalah tidak diperlukannya lagi usaha pemasaran yang intensif
(kecuali sedikit saja) karena kemampuan dari produk atau jasa tersebut yang
mampu untuk menjual dirinya sendiri.
sumber: Kotler
Tidak ada komentar:
Posting Komentar