Entri Populer

05 Januari, 2016

Pengertian Studi Kelayakan Bisnis (SKB)



Studi kelayakan bisnis mempunyai arti penting bagi perkembangan dunia usaha. Beberapa proyek gagal di tengah jalan, bisnis yang berhenti beroperasi dan kredit yang macet di dunia perbankan, serta kegagalan investasi lainnya merupakan akibat  dari tidak diterapkannya studi kelayakan secara konsisten. Studi kelayakan yang diterapkan secara benar dan konsisten akan menghasilkan laporan yang komprehensif tentang kelayakan suatu proyek atau bisnis yang akan didirikan, dikembangkan, didanai dan kemungkinan-kemungkinan risiko yang akan terjadi.
Studi kelayakan bisnis dilakukan untuk menilai kelayakan investasi pada suatu proyek maupun bisnis yang baru atau bisnis yang sudah berjalan. Studi kelayakan yang dilakukan untuk menilai kelayakan sebuah proyek yang akan dijalankan disebut studi kelayakan proyek, sedangkan studi kelayakan yang dilakukan untuk menilai kelayakan dalam pengembangan sebuah usaha disebut studi kelayakan bisnis. Maksud layak atau tidak layak disini adalah perkiraan bahwa proyek yang akan dilakukan dapat atau tidak dapat menghasilkan keuntungan yang layak bila telah dioperasionalkan.
Menurut Ahmad Subagyo : ”Studi kelayakan adalah penelitian yang mendalam terhadap suatu ide bisnis tentang layak atau tidaknya ide tersebut untuk dilaksanakan”. Sedangkan menurut Suad Husnan dan Suwarsono (2002,4) Studi kelayakan proyek adalah “Penelitian tentang dapat atau tidaknya suatu proyek investasi dilaksanakan dengan berhasil. Pengertian ini bisa diartikan agak berbeda-beda. Ada yang menafsirkan dalam artian yang terbatas, terutama dipergunakan oleh pihak swasta yang lebih berminat tentang manfaat ekonomis suatu investasi.
Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rinci tentang bagaimana menyusun suatu laporan studi kelayakan bisnis (SKB) perlu pembahasan yang lebih lanjut. Sebelumnya terdapat beberapa pertanyaan yang perlu dijawab, yaitu :
1.       Apa yang dimaksud dengan SKB?
2.       Mengapa SKB penting?
3.       Siapa yang memerlukan SKB?
4.       Bagaimana melakukan SKB?
Setelah mengetahui jawaban dari pertanyaan di atas, selanjutnya melakukan penyusunan Laporan Studi Kelayakan Bisnis sesuai dengan bidang usaha yang diinginkan.



1.       Apa yang dimaksud dengan SKB?
Studi Kelayakan Bisnis adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek bisnis yang biasanya merupakan proyek investasi dilaksanakan. Maksud layak  (atau tidak layak) disini adalah prakiraan bahwa proyek akan dapat  (atau tidak dapat) menghasilkan keuntungan  yang layak bila telah dioperasionalkan.
Proyek bisnis merupakan suatu usaha yang direncanakan sebelumnya dan memerlukan sejumlah pembiayaan serta penggunaan masukan-masukan lain, yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu, dan dilaksanakan dalam waktu yang tertentu pula. Karena itu, suatu proyek bisnis memperhatikan segala aspek yang relevan sehingga tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Proyek bisnis ini dapat berupa suatu pendirian usaha baru atau pengembangan dari usaha yang telah ada.

2.       Mengapa SKB penting?
SKB penting untuk dilaksanakan baik pada usaha yang baru akan dijalankan maupun kepada perluasan/pengembangan dari usaha yang telah ada. Hal ini dikarenakan dalam melakukan suatu proyek bisnis digunakan masukan-masukan berupa sumberdaya maupun sumber dana. Sumberdaya dan sumber dana yang digunakan ini jumlahnya terbatas. Agar tidak terjadi pemborosan terhadap penggunaan sumberdaya dan sumber dana yang terbatas tersebut maka perlu dilakukan penelitian apakah proyek bisnis yang akan dilaksanakan akan menguntungkan atau tidak. Jika tidak menguntungkan sebaiknya proyek bisnis tersebut tidak dilaksanakan. Tetapi jika menguntungkan maka dapat diteruskan/dilanjutkan ke operasional proyek bisnis.

3.       Siapa yang memerlukan SKB?
Laporan SKB yang telah dinyatakan layak untuk direalisasikan, dibutuhkan oleh banyak pihak yang memerlukannya sebagai bahan masukan utama dalam rangka pengkajian ulang, untuk turut serta menyetujui atau sebaliknya menolak kelayakan laporan tadi sesuai dengan kepentingannya. Dapat saja terjadi suatu proyek bisnis yang telah dinyatakan layak untuk  dilaksanakan pada akhirnya tidak dapat dilaksanakan. Misalnya, pengambil keputusan akhir menolak, bukan saja karena laporan tadi merupakan hasil rekayasa atau tidak objektif, tetapi dapat saja karena adanya intervensi pihak lain yang merasa kepentingannya tidak dipenuhi. Studi kelayakan bisnis dibutuhkan oleh :
a.       Pihak investor
       Jika hasil studi kelayakan bisnis yang telah dibuat ternyata layak untuk direalisasikan, pendanaannya dapat mulai dicari, misalnya dengan mencari investor atau pemilik modal yang mau menanamkan modalnya pada proyek yang akan dikerjakan. Sebelum menanamkan modalnya di perusahaan yang akan dijalankan, investor akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis yang telah dibuat, karena investor memiliki kepentingan langsung terhadap keuntungan yang akan diperoleh dan jaminan modal yang akan ditanamkan.
b.       Pihak kreditor
       Pendanaan proyek dapat juga diperoleh dari bank. Sebelum memberikan kredit, pihak bank perlu mengkaji secara mendalam tentang studi kelayakan bisnis dan mempertimbangkan bonafiditas dan agunan yang dimilliki.
c.       Pihak manajemen perusahaan
       Pembuatan suatu studi kelayakan bisnis dapat dilakukan oleh pihak eksternal perusahaan selain dibuat sendiri oleh pihak internal perusahaan. Terlepas dari siapa yang membuat, jelas bagi manajemen bahwa pembuatan proposal ini merupakan suatu upaya dalam rangka merealisasikan ide proyek  yang akhirnya bermuara pada peningkatan usaha dalam rangka meningkatkan laba perusahaan. Sebagai project leader manajemen perusahaan perlu mempelajari sebuah studi kelayakan bisnis terutama untuk mengetahui dana yang dibutuhkan, berapa dana yang dialokasikan dari modal sendiri, rencana pendanaan dari investor dan kreditor.
d.       Pihak pemerintah dan masyarakat
Studi kelayakan yang disusun perlu memperhatikan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah karena bagaimanapun pemerintah secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan. Penghematan devisa negara, penggalakan ekspor non migas dan pemakaian tenaga kerja massal merupakan contoh-contoh kebijakan pemerintah di sektor ekonomi. Proyek-proyek bisnis yang membantu kebijakan pemerintah inilah yang diprioritaskan untuk dibantu, misalnya dengan subsidi ataupun keringan pajak.
e.       Bagi tujuan pembangunan ekonomi
       Dalam penyusunan studi kelayakan bisnis, perlu dianalisis manfaat yang akan didapat dan biaya yang ditimbulkan proyek terhadap perekonomian nasional, karena sedapat mungkin proyek dibuat demi tercapainya tujuan-tujuan nasional.

4.       Bagaimana Melakukan SKB?
Dalam melakukan SKB terdapat beberapa tahap yang dikerjakan. Tahap-tahap yang disajikan di bawah ini bersifat umum, dan dapat disesuaikan dengan proyek bisnis yang akan dilaksanakan.
a.       Tahap penemuan ide usaha, produk yang akan dibuat haruslah berpotensi untuk laku dijual dan menguntungkan. Karena itu, penelitian terhadap kebutuhan pasar dan jenis produk dari proyek harus dilakukan. Penelitian jenis produk dapat dilakukan dengan kriteria-kriteria bahwa suatu produk dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar yang masih belum dipenuhi, memenuhi kebutuhan manusia tetapi produk tersebut belum ada, dan untuk mengganti produk yang sudah ada dengan produk lain yang mempunyai nilai lebih. Sedangkan mengenai kebutuhan pasar, hasil penelitian yang diharapkan adalah bahwa produk yang akan dihasilkan dapat dijual di pasar yang cukup sehat (permintaan terhadap produk ini cukup baik dalam jangka panjang). Selanjutnya untuk menghasilkan ide proyek tadi perlu melakukan penelitian yang terorganisasi dengan baik serta dukungan sumberdaya yang memadai.
Ide proyek yang dipilih oleh pengambil keputusan biasanya tergantung pada tiga faktor yaitu:
·     Pertama, bahwa ide proyek cocok dengan kata hati-nya;
·     Kedua, mampu melibatkan diri dalam hal-hal teknis;
·     Ketiga, keyakinan akan kemampuan proyek untuk menghasilkan laba.
Pada tahap ini ide proyek dapat saja lebih dari satu buah, akan tetapi pada gilirannya akan dipilih sesuai dengan prioritasnya.
b.       Tahap Penelitian
Setelah ide-ide proyek dipilih, selanjutnya dilakukan penelitian yang lebih mendalam dengan memakai metode ilmiah. Proses ini dimulai dengan mengumpulkan data, lalu mengolah data dengan memasukkan teori-teori yang relevan, menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan dengan alat-alat analisis yang sesuai, menyimpulkan hasil sampai pada pekerjaan membuat laporan hasil penelitiannya.
c.       Tahap Pengurutan Usulan yang Layak
Jika terdapat lebih dari satu usulan proyek bisnis yang layak, tetapi terdapat keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki manajemen untuk merealisasikan semua usulan proyek maka perlu dilakukan pemilihan proyek yang dianggap paling penting untuk direalisasikan. Sudah tentu usulan proyek yang diprioritaskan mempunyai skro tertinggi jika dibandingkan dengan usulan proyek yang lain berdasarkan kriteria-kriteria penilaian yang telah ditentukan.
d.       Tahap Rencana Pelaksanaan Proyek Bisnis
Setelah dipilih usulan proyek yang akan direalisasikan, perlu dibuat suatu rencana kerja pelaksanaan pembangunan proyek itu sendiri. Mulai dari menentukan jenis pekerjaan, waktu yang dibutuhkan untuk tiap jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana, ketersediaan dana dan sumberdaya lain, kesiapan manajemen, dan lain-lain.
e.       Tahap pelaksanaan proyek bisnis
Setelah semua persiapan yang harus dikerjakan selesai disiapkan, tahap pelaksanaan proyek pun dimulai. Semua tenaga pelaksana proyek, mulai dari pemimpin proyek sampai pada tingkat yang paling bawah, harus bekerja sama dengan sebaik-baiknya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Memang pada kenyataannya sulit ditemukan bawah rencana yang dibuat sama persis dengan realisasinya.

(sumber: modul studi kelayakan bisnis-Hirdinis M)

8 komentar:

  1. Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Wkwkwkwkwkwk kakakakkk ajarin aku ya skb, Senin udh mulai masuk nih ajarin gua sep.

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Materinya sangat membantu dalam studi untuk menganalisa bisnis.
    by : Redi Sapri Juwanto

    BalasHapus
  4. Terima kasih materix,, cukup menbantu, , ,

    BalasHapus
  5. Cukup membantu, mudah dipahami lagi materinya. Thnx

    BalasHapus