Entri Populer

18 Maret, 2016

Pendekatan Analisis Lingkungan Industri



Di dalam menganalisis lingkungan industri lebih cendrung dilakukan dengan menggunakan konsep-konsep pada ilmu ekonomi industri.
Adapun beberapa pendekatan yang mungkin dilakukan adalah :
  1. Pendekatan Ekonomi Industri.
  2. Pendekatan Kekuatan Persaingan Porter.
  3. Metode Jalan pintas (short Cut Methode).
  4. Analisisa Laporan Keuangan  (Financial Statement Analysis)

Perndekatan Ekonomi Industri adalah suatu pendekatan yang menggunakan konsep ilmu ekonomi Industri seperti pengamatan terhadap struktur pasar, faktor yang menentukan struktur tersebut, halangan masuk dan keluar. Dengan mengetahui struktur pasar dari industri yang dimasuki perusahaan maka akan diketahui seberapa kuatkah perusahaan yang dikelola dapat melakukan pengaruh terhadap pasarnya. Dengan kata lain seberapa besar peluang atau ancaman yang akan dihadapi perusahaan sekarang dan dimasa datang. 

Pendekatan analisis kekuatan persaingan porter adalah salah satu bentuk pendekatan ekonomi industri yang lebih populer digunakan manajemen perusahaan. Pendekatan ini mengklasifikasikan kekuatan persaingan tersebut kedalam beberapa kelompok dan atas dasar itulah kondisi persaingan yang dihadapi perusahaan dianalisis. 
Apakah kondisi persaingan begitu kuatnya sehingga memunculkan ancaman atau sebaliknya yaitu rendahnya tingkat persaingan sehingga memunculkan peluang bagi perusahaan.
  
Pendekatan jalan pintas adalah pendekatan yang dirancang oleh beberapa ahli yang berupaya untuk menyederhanakan persoalan/variabel yang ada di dalam Industri sehingga lebih mudah untuk dianalisis. Salah satu bentuk analisis ini adalah analisis matrik seperti growth share matrix, Industry Attractivenes-Business strength matrix dan industry life cycle matrix

Pendekatan analisis laporan keuangan adalah melakukan analisis laporan keuangan dari masing-masing pesaing untuk diperbandingkan.

#LingkunganIndustri
#StrategicManagement 

01 Maret, 2016

Pengantar Manajemen Strategik



Pepatah Bijak manajemen mengatakan “failed to plan is planning to fail”. Manajemen strategik merupakan hasil dari aktivitas perencanaan yang akan membedakan apakah suatu perusahaan akan menjadi perusahaan unggul ataukah menjadi perusahaan yang kehilangan daya saing. Setiap organisasi/perusahaan memiliki tujuan-tujuan yang harus dicapainya melalui pemanfaatan semua kemampuan yang dimilikinya untuk mengambil kesempatan yang ada. Untuk itu manajemen perlu untuk mempertimbangkan aspek-aspek yang ada  di dalam lingkungan internal organisasi dan eksternal organisasi. Aspek internal akan menggambarkan kekuatan dan kelemahan organisasi perusahaan sedangkan aspek eksternal menggambarkan peluang dan ancaman yang harus dihadapinya. Perusahaan baru dapat melakukan sesuatu yang berarti jika kekuatan yang dimilikinya melebihi dari kelemahan yang ada untuk dapat memanfaatkan peluang dan mengeliminir ancaman yang ada di lingkungan eksternalnya.

            Kita banyak mendengar banyak perusahaan yang mengalami perubahan dari awal berdirinya ke arah yang sangat tidak pernah terbayangkan oleh orang-orang saat itu tentang perubahan tersebut. Ada yang berubah dari satu bisnis menjadi banyak bisnis yang saling terkait, atau dari satu bisnis ke bisnis lain yang tidak ada kaitannya atau dari perusahaan besar menjadi perusahaan kecil atau bahkan terpaksa harus menutup usahanya. Semuanya itu adalah penggambaran bahwa bagaiamana kondisi Internal dan eksternal  organisasi perusahaan sangat menetukan apa yang akan diperolehnya kelak.


            Semua perencanaan yang disusun oleh manajemen perusahaan termasuk di dalamnya strategi perusahaan baru akan dapat tercapai jika terdapat keserasian antara kondisi internal perusahaan dengan kondisi lingkungan ekternal yang dihadapainya saat pencapaian tujuan tersebut dilakukan.  
Jadi perencanaan/strategi yang hanya memperhatikan kondisi internal hanya sesuatu upaya yang dilakukan perusahaan untuk penetapan tujuan dan langkah-langkah yang diingini (Intend to do).  
Sedangkan pencapaiannya sangat ditentukan bagaimana kondisi lingkungan yang  dihadapi, karena akhirnya perencanaan tersebut banyak yang tidak terlaksana atau disesuaikan pada bagian-bagian tertentu untuk dapat dilaksanakan (eventualy does). Persoalan inilah yang dibahas oleh Manajemen Strategik.